Busi merupakan salah satu komponen motor yang cukup krusial. Oleh sebab itu, cara memeriksa busi motor menjadi ilmu penting yang harus diperhatikan. Pemahaman mendalam, memudahkan pengendara dalam mengatasi berbagai masalah akibat gangguan pada komponen busi.
Pada dasarnya, busi berfungsi untuk memercikkan api guna mengolah campuran BBM yang terkompresi di ruang pembakaran. Percikan api dari busi ini, berasal dari tegangan yang tersalurkan melalui koil.
Percikan api dari busi akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang pembakaran. Hasil akhirnya adalah sebuah ledakan yang menciptakan tenaga untuk menggerakkan sepeda motor.

Cara Memeriksa Busi Motor yang Benar dan Tepat
Seiring dengan penggunaannya, komponen busi akan mengalami penurunan fungsi. Padahal, busi rusak atau bermasalah dapat mengganggu performa, sekaligus kenyamanan dalam berkendara.
Umumnya, masalah busi yang muncul berupa motor sulit menyala, tarikan menjadi kurang responsif, mesin pincang, dan boros bahan bakar. Terkait hal ini, penting untuk melakukan perawatan rutin pada busi, sehingga meminimalisir berbagai masalah yang mungkin terjadi.
Cara memeriksa busi motor sebenarnya tidak terlalu sulit. Bahkan, pengendara bisa mencobanya sendiri di rumah, tanpa bantuan teknisi profesional. Berikut beberapa langkah penting yang harus diperhatikan saat melakukan pemeriksaan pada komponen busi.
Cek KM Motor
Cara pertama yaitu memperhatikan jumlah kilometer motor. Umumnya, penggantian busi dilakukan setelah menempuh 6.000 kilometer. Jika lebih dari itu, kapasitas busi mungkin menjadi kurang optimal akibat komponennya yang aus.
Cek Tampilan Busi
Salah satu langkah perawatan penting yang harus diperhatikan adalah mencermati tampilan fisik komponen busi. Caranya, lepaskan busi terlebih dahulu dari tempatnya, kemudian cermati warna elektroda pada busi.
Jika warna elektroda busi kecoklatan, artinya mesin dan sistem bahan bakar beroperasi sebagaimana mestinya. Sebaliknya, jika warnanya menghitam berarti lebih banyak campuran bahan bakar daripada udara. Hal ini dapat memicu terjadinya pemborosan bahan bakar.
Sementara itu, warna elektroda busi yang memutih artinya lebih banyak campuran udara daripada bensin. Kondisi ini menyebabkan motor lebih cepat panas, sehingga mesin mudah rusak. Jika warnanya hitam dan penuh pelumas, berarti oli masuk ke ruang bakar karena ring piston tidak berfungsi secara optimal.
Melansir dari kanal Youtube mpm madium, busi yang masih layak pakai memiliki tampilan elektroda tajam dan bersih. Tidak ada tanda bercak putih ataupun kerak hitam berlebihan. Sementara itu, busi yang sudah aus memiliki tampilan elektroda tumpul. Kemudian, terdapat kerak hitam yang muncul akibat sistem pembakaran tidak sempurna. Kondisi ini dapat disertai dengan tampilan bercak putih, akibat terjadinya overheat pada kendaraan.
Gunakan Alat Tester Busi
Cara memeriksa busi motor selanjutnya yaitu dengan menggunakan alat tester busi. Alat ini berguna untuk mengetes busi, apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak.
Alat tester busi memiliki bohlam kecil yang akan menyala jika menerima tegangan listrik. Kondisi demikian menandakan bahwa busi masih berfungsi dengan baik.
Pastikan Busi Selalu Bersih
Memastikan kebersihan busi merupakan langkah perawatan penting yang tidak boleh dilewatkan. Busi yang bersih mampu meningkatkan kinerja mesin, efisiensi pembakaran bahan bakar, hingga mengurangi emisi. Sebaliknya, busi yang kotor menimbulkan masalah seperti sulit start hingga pengendalian mesin buruk.
Membersihkan Busi Pakai Kain vs Amplas, Mana yang Lebih Aman?
Kain dan amplas merupakan barang yang sering dimanfaatkan untuk membersihkan busi. Kendati demikian, sebagian kecil pengendara memperdebatkan masalah penggunaan kedua alat tersebut, terkait soal keamanan.
Pada dasarnya, membersihkan busi menggunakan kain atau amplas dapat mempengaruhi kinerja mesin kendaraan. Penggunaan kain, umumnya lebih aman karena tidak merusak elektroda busi. Kain lembut dapat membersihkan kotoran ringan tanpa menggores permukaannya. Hal ini dapat mendukung rekomendasi cara memeriksa busi motor dengan tepat dan aman.
Sementara itu, amplas memiliki resiko lebih tinggi, karena dapat mengikis elektroda, mengubah celah, hingga memengaruhi pengapian. Para pakar otomotif juga banyak yang mengungkapkan larangan penggunaan amplas untuk membersihkan busi.
Dalam prosesnya, lakukan pembersihan busi dengan hati-hati, terlebih lagi pada bagian elektroda. Jika menggunakan kain, pilihlah bahan dengan tekstur lembut dan tidak meninggalkan serat ataupun residu. Pasalnya, serat-serat kain dapat menempel pada komponen busi, sehingga mengganggu proses pembakaran.
Jika tidak memiliki kain yang sesuai, aplikasikan sikat khusus saat membersihkan komponen busi. Dalam hal ini, pastikan merujuk pada petunjuk pabrikan untuk memastikan perawatan sesuai dengan busi dan jenis kendaraan.
Penting untuk diingat bahwa membersihkan busi hanyalah sebagian dari pemeliharaan yang diperlukan. Selebihnya, jika busi memang sudah tidak layak pakai, usahakan untuk menggantinya dengan komponen baru.
Cara memeriksa busi motor merupakan salah satu ilmu penting yang harus diperhatikan. Perawatan yang tepat, memungkinkan mesin bekerja secara optimal, sekaligus mencegah berbagai kerusakan pada komponen lainnya. /Siti